0 3 min 1 bulan

Gaza City – Konflik terbaru memasuki fase krusial setelah Israel melancarkan serangan darat di Gaza City. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pada Selasa (17/9) bahwa dua divisi tempur sudah dikerahkan, dan satu divisi tambahan dipersiapkan untuk bergabung. Langkah ini mempertegas eskalasi militer dalam perang Israel–Hamas yang sudah berlangsung berbulan-bulan.

Peringatan Evakuasi Sebelum Serangan

Pemerintah Israel lebih dulu memerintahkan evakuasi besar-besaran bagi seluruh warga Gaza City. IDF menegaskan bahwa operasi ini akan dilakukan dengan kekuatan penuh. Juru bicara militer, Avichay Adraee, mengingatkan lewat media sosial bahwa tinggal di Gaza City sangat berbahaya. Meski begitu, sejumlah warga dan komunitas keagamaan, termasuk di Gereja Holy Family, tetap bertahan di dalam kota.

Fase Baru Operasi Militer Israel

Menurut pejabat militer, serangan darat Israel di Gaza City adalah kelanjutan dari operasi yang sudah dimulai sejak awal bulan. Gaza City, kota terbesar di Jalur Gaza, dianggap sebagai pusat kekuatan Hamas. Karena itu, IDF menyatakan operasi kali ini lebih besar dan lebih terstruktur dibandingkan sebelumnya. Kehadiran tiga divisi tempur sekaligus menunjukkan skala operasi yang sangat serius.

Reaksi Internasional: Dukungan Amerika Serikat

Serangan darat Israel ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rubio menegaskan bahwa Amerika Serikat mendukung penuh tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas. Pernyataan ini sekaligus menegaskan posisi AS yang konsisten membela Israel di tengah tekanan diplomasi internasional.

Tanggapan Hamas

Hamas menuduh Israel, khususnya pemerintahan Netanyahu, telah menghancurkan setiap peluang untuk mencapai gencatan senjata maupun pembebasan sandera. Dalam pernyataannya, Hamas juga menuding Amerika Serikat mengetahui penuh konsekuensi dari dukungan politik dan militer yang diberikan kepada Israel. Tuduhan ini semakin menambah ketegangan dalam komunikasi diplomatik di kawasan.

Negosiasi Masih Terbuka

Meski keras mendukung Israel, Rubio menyebutkan bahwa AS masih mendorong penyelesaian melalui negosiasi. “Waktu kita sangat singkat. Bukan bulan lagi, mungkin hanya hitungan hari atau minggu,” ujarnya sebelum terbang dari Tel Aviv. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun operasi militer terus berjalan, jalur diplomasi belum sepenuhnya tertutup.

Dampak Kemanusiaan

Situasi di lapangan semakin memperburuk kondisi kemanusiaan. Ribuan warga telah meninggalkan Gaza City, sementara sebagian lain memilih bertahan karena keterbatasan akses transportasi maupun alasan pribadi. Organisasi kemanusiaan internasional kembali menyerukan agar akses bantuan medis dan pangan tidak terhambat oleh operasi militer. Konflik berkepanjangan ini berisiko menambah jumlah korban sipil dan memperparah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

Kesimpulan

Serangan darat Israel di Gaza City menandai babak baru konflik Israel–Hamas. Dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat dan penolakan keras dari Hamas, situasi semakin jauh dari kata damai. Negosiasi masih menjadi opsi, tetapi dengan jendela waktu yang semakin sempit, dunia internasional kini menunggu langkah berikutnya dari kedua pihak.

Artikel ini bagian dari liputan perkembangan konflik Israel–Hamas. Ikuti terus berita terbaru untuk pembaruan selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *